Perkembangan Rekam Medis Sebelum Abad Pertengahan.
Lahirnya rekam medis berjalan sejajar dengan lahirnya ilmu kedokteran, yaitu sejak Zaman Batu ( Paleolithic ) ± 5000 SM di Spanyol, rekam medis telah ada, tetapi dalam bentuk yang primitif sekali berupa pahatan pada dinding gua.
Pada Zaman Mesir Kuno ( Egyptian Period ) telah dikenal Dewa Thoth ahli pengobatan yang dianggap Dewa Kebijaksanaan, dikenal sebagai dewa berkepala iblis. Ia mengarang 36 buah – 42 buku. Diantaranya 6 buku mengenai masalah kedokteran ( tubuh manusia, penyakit, obat – obatan penyakit mata dan kebidanan ).
Imhotep adalah seorang dokter yang pertama menjalankan rekam medis. Hidup di Zaman Piramid 3000 – 2500 SM. Ia adalah pegawai negeri tinggi Kepala Arsitek Negeri serta penasehat medis Fir’aun, kemudian ia dihormati sebagai medical demigod seperti Aeusculapius ( Dewa Kedokteran ). Ia membuat Papyrus ( dokumen ilmu kedokteran kuno yang berisi 43 kasus pembedahan ).
Papyrus ini selama berabad – abad menghilang dan baru diketemukan pada abad XIX oleh seorang berkebangsaan Inggris bernama Edwin Smith, hingga kemudian dinamakan Edwin Smith Papyrus. Papyrus ini sekarang disimpan di New York Academy of Medicine, USA
Lembaran papyrus lain diketemukan pada tahun 1972 di kaki mumi di Necropolis, ditulis sejak tahun 1550 SM, yang kemudian dijual pada seorang arkheolog Jerman bernama Georg Ebers hingga kemudian dikenal sebagai Papyrus Ebers.
Sebelum perang dunia ke II, papyrus ini berada di Universitas of Leipzing. Di Leipzing ( Polandia ) isi Papyrus Ebers diketahui adalah observasi yang cermat mengenai penyakit dan pengobatan yang dikerjakan secara teliti dan mendalam.
Pada zaman Yunani dikenal Aeusculapius yang dianggap sebagai dewa kedokteran, dan mempunyai tongkat dililit ular yang hingga kini masih dipakai sebagai simbol ilmu kedokteran diseluruh dunia. Aeusculapius melakukan praktik ilmu kedokteran di Delphi, bekas reruntuhan kuilnya, berada didekat gunung Parna Zeus.
Ilmu Kedokteran di Yunani disebarkan oleh sepuluh dokter yang disebut Aesclepadae, sedang kuil tempat penderita disebut Aesculapia ( 1134 SM ). Selain kuil tersebut, pengobatan lainnya di kota Epidaurus ( Secred Grove ) atau di sebelah barat Athena.
Pada 460 SM dikenal Hipocrates, yang hingga kini disebut sebagai Bapak Ilmu Kedokteran. Ia yang mulai mengenyampingkan ramalan dan pengobatan secara mistik dengan praktik kedokteran secara ilmu pengetahuan modern.
Hipocrates yang membuat sumpah Hypocrates, dan banyak menulis tentang pengobatan penyakit, dengan observasi penelitian yang cermat dan sampai kini dianggap benar. Hasil pemeriksaan pasiennya ( rekam medis ) diajarkan pada Putra Hipocrates : Thelasius, Racon, dan Dexxippus, yang hingga kini masih dapat dibaca oleh para dokter. Kecermatan cara kerja Hipocrates dalam pengelolaan rekam medisnya sangat menguntungkan para dokter sekarang.
Galen yang hidup 600 tahun setelah Hipocrates ( 130 – 120 SM ) di kota Roma adalah orang pertama yang memperkenalkan fungsi sesungguhnya dari arteri ( pembuluh darah ), dan dalam salah satu buku karangannya ia mengambarkan rasa sakit yang diakibatkan serangan batu ginjal. Di zaman ini telah mempunyai majalah kedokteran bernama Romana Acta Diuna.
Santo Jerome adalah orang yang pertama kali menyebut perkataan rumah sakit ( hospital ) atau Hospitalia ( bahasa latin ), Hosper atau Host yang berarti Tamu. Ia menggunakan istilah tersebut sewaktu menulis mengenai rumah sakit yang didirikan oleh Pabiola di Roma pada tahun 390.
Pada zaman Byzantium, ilmu kedokteran hanya mencapai 3 ( tiga ) abad pertama walaupun zaman ini lebih dari 1000 tahun. Pengarang buku ilmu kedokteran pada zaman itu adalah Aetius, Alexander, Oribasius dan Paul. Satu – satunya pekerjaan rekam medis yang dilakukan yaitu catatan para rahib ( dokter kuno ).
Pada zaman Yahudi, ilmu kedokteran telah tertera dalam kitab Injil dan Tahmud, dua kitab agama Kristen dan Yahudi. Bangsa Hibrani termasuk pencipta dari Prophylaxis. Buku Leviticus berisi sanitasi dan hygiene seperti efek menyentuh benda kotor, jenis makanan yang harus dimakan dan mengandung gizi tinggi, dan cara membersihkan ibu yang baru melahirkan.
Pada zaman Islam dikenal dokter – dokter yang beragama islam dan praktik di rumah sakit Persia ( Iran ), antara lan Imam Ghozali ( Rhazes ) tahun 865 – 925 SM, yang telah menulis banyak buku kedokteran, antara lain mengenai pengobatan penyakit cacar “ Treatise on Smallpox and Measles “ yang merupakan buku pertama yang membahas tentang penyakit menular Ia juga merupakan dokter pertama yang menggunakan alkohol dan usus kambing untuk menjahit luka. Kemudian Ibnu Sina ( Avecena ) hidup 980 – 1037 M yang bekerja berdasarkan tulisan Hipocates dan menggabungkannya dengan sumber – sumber kedokteran lainnya yang ia dapat. Ia telah menggunakan system pencatatan klinis yang baik.
Pada Zaman Mesir Kuno ( Egyptian Period ) telah dikenal Dewa Thoth ahli pengobatan yang dianggap Dewa Kebijaksanaan, dikenal sebagai dewa berkepala iblis. Ia mengarang 36 buah – 42 buku. Diantaranya 6 buku mengenai masalah kedokteran ( tubuh manusia, penyakit, obat – obatan penyakit mata dan kebidanan ).
Imhotep adalah seorang dokter yang pertama menjalankan rekam medis. Hidup di Zaman Piramid 3000 – 2500 SM. Ia adalah pegawai negeri tinggi Kepala Arsitek Negeri serta penasehat medis Fir’aun, kemudian ia dihormati sebagai medical demigod seperti Aeusculapius ( Dewa Kedokteran ). Ia membuat Papyrus ( dokumen ilmu kedokteran kuno yang berisi 43 kasus pembedahan ).
Papyrus ini selama berabad – abad menghilang dan baru diketemukan pada abad XIX oleh seorang berkebangsaan Inggris bernama Edwin Smith, hingga kemudian dinamakan Edwin Smith Papyrus. Papyrus ini sekarang disimpan di New York Academy of Medicine, USA
Lembaran papyrus lain diketemukan pada tahun 1972 di kaki mumi di Necropolis, ditulis sejak tahun 1550 SM, yang kemudian dijual pada seorang arkheolog Jerman bernama Georg Ebers hingga kemudian dikenal sebagai Papyrus Ebers.
Sebelum perang dunia ke II, papyrus ini berada di Universitas of Leipzing. Di Leipzing ( Polandia ) isi Papyrus Ebers diketahui adalah observasi yang cermat mengenai penyakit dan pengobatan yang dikerjakan secara teliti dan mendalam.
Pada zaman Yunani dikenal Aeusculapius yang dianggap sebagai dewa kedokteran, dan mempunyai tongkat dililit ular yang hingga kini masih dipakai sebagai simbol ilmu kedokteran diseluruh dunia. Aeusculapius melakukan praktik ilmu kedokteran di Delphi, bekas reruntuhan kuilnya, berada didekat gunung Parna Zeus.
Ilmu Kedokteran di Yunani disebarkan oleh sepuluh dokter yang disebut Aesclepadae, sedang kuil tempat penderita disebut Aesculapia ( 1134 SM ). Selain kuil tersebut, pengobatan lainnya di kota Epidaurus ( Secred Grove ) atau di sebelah barat Athena.
Pada 460 SM dikenal Hipocrates, yang hingga kini disebut sebagai Bapak Ilmu Kedokteran. Ia yang mulai mengenyampingkan ramalan dan pengobatan secara mistik dengan praktik kedokteran secara ilmu pengetahuan modern.
Hipocrates yang membuat sumpah Hypocrates, dan banyak menulis tentang pengobatan penyakit, dengan observasi penelitian yang cermat dan sampai kini dianggap benar. Hasil pemeriksaan pasiennya ( rekam medis ) diajarkan pada Putra Hipocrates : Thelasius, Racon, dan Dexxippus, yang hingga kini masih dapat dibaca oleh para dokter. Kecermatan cara kerja Hipocrates dalam pengelolaan rekam medisnya sangat menguntungkan para dokter sekarang.
Galen yang hidup 600 tahun setelah Hipocrates ( 130 – 120 SM ) di kota Roma adalah orang pertama yang memperkenalkan fungsi sesungguhnya dari arteri ( pembuluh darah ), dan dalam salah satu buku karangannya ia mengambarkan rasa sakit yang diakibatkan serangan batu ginjal. Di zaman ini telah mempunyai majalah kedokteran bernama Romana Acta Diuna.
Santo Jerome adalah orang yang pertama kali menyebut perkataan rumah sakit ( hospital ) atau Hospitalia ( bahasa latin ), Hosper atau Host yang berarti Tamu. Ia menggunakan istilah tersebut sewaktu menulis mengenai rumah sakit yang didirikan oleh Pabiola di Roma pada tahun 390.
Pada zaman Byzantium, ilmu kedokteran hanya mencapai 3 ( tiga ) abad pertama walaupun zaman ini lebih dari 1000 tahun. Pengarang buku ilmu kedokteran pada zaman itu adalah Aetius, Alexander, Oribasius dan Paul. Satu – satunya pekerjaan rekam medis yang dilakukan yaitu catatan para rahib ( dokter kuno ).
Pada zaman Yahudi, ilmu kedokteran telah tertera dalam kitab Injil dan Tahmud, dua kitab agama Kristen dan Yahudi. Bangsa Hibrani termasuk pencipta dari Prophylaxis. Buku Leviticus berisi sanitasi dan hygiene seperti efek menyentuh benda kotor, jenis makanan yang harus dimakan dan mengandung gizi tinggi, dan cara membersihkan ibu yang baru melahirkan.
Pada zaman Islam dikenal dokter – dokter yang beragama islam dan praktik di rumah sakit Persia ( Iran ), antara lan Imam Ghozali ( Rhazes ) tahun 865 – 925 SM, yang telah menulis banyak buku kedokteran, antara lain mengenai pengobatan penyakit cacar “ Treatise on Smallpox and Measles “ yang merupakan buku pertama yang membahas tentang penyakit menular Ia juga merupakan dokter pertama yang menggunakan alkohol dan usus kambing untuk menjahit luka. Kemudian Ibnu Sina ( Avecena ) hidup 980 – 1037 M yang bekerja berdasarkan tulisan Hipocates dan menggabungkannya dengan sumber – sumber kedokteran lainnya yang ia dapat. Ia telah menggunakan system pencatatan klinis yang baik.
Baca selanjutnya tentang Perkembangan Rekam Medis sesudah Abad Pertengahan.
Sumber : Buku Penyelenggaran Rekam Medis Di Rumah Sakit, DEPKES 1997
Posting Komentar